Selasa, 12 Desember 2017

Laporan Biologi - Perkecambahan Kacang Hijau

Assalamualaikum ..
Kali ini admin akan membagi laporan Biologi dari hasil praktikum tentang perkecambahan kacang hijau.
Semoga Bermanfaat ....






BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah gen dan hormon, selain itu ada pula faktor eksternal yang biasa dipengaruhi oleh alam-alam sekitar tanaman itu tumbuh diantaranya air, cahaya, kelembapan, nutrient/nutrisi, suhu, oksigen (O2) dan yang terakhir adalah nilai pH (Tingkat Keasaman). Yang akan kami bahas dalam laporan kali ini adalah salah satu dari faktor internal yang mepengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu nilai pH atau Tingkat Keasaman yang ada atau terkandung dalam media tanam tanaman tersebut. Untuk dapat membuktikan nilai pH akan berpengaruh atau tidak dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, kami  akan melakukan percobaan yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu pengaruh jumlah pH pada media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
1.2       Rumusan Masalah
1.      Apakah nilai pH mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?
2.      Berapakah pH optimal untuk pertumbuhan kacang hijau?
1.3       Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1)         Untuk mengetahui pengaruh pH bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
2)         Untuk mengetahui  pH optimal sehingga kacang hijau dapat tumbuh dengan normal
1.4       Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya di harapkan bisa memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait.
1)      Bagi siswa-siswi SMA Negeri 3 Poso
Dengan penelitian ini diharapkan siswa lain juga dapat mengembangkan ilmu melalui penelitian bidang pertanian
2)      Bagi masyarakat
Dapat mengembangkan penelitian ini menjadi acuhan produksi tanaman .
3)      Bagi Pemerintah
Hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan dan dapat diterapkan di seluruh Indonesia agar kualitas produksi tanaman di Indonesia semakin baik
3)      Bagi Penulis
Sebagai penulis laporan penelitian,diharapkan  hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman.
1.5       Hipotesis
            pH sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1       Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak.  
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
1)                  Perkecambahan Epigeal
Ciri utama tipe perkecambahan ini ditandai dengan terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah. Hal ini dikarenakan terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas batang di bawah kotiledon. Kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae, contoh pada kacang hijau dan kacang kedelai.
2)                  Perkecambahan Hipogeal
Ciri utama tipe perkecambahan hipogeal ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di dalam tanah. Pada perkecambahan hipogeal, bagian yang mengalami pemanjangan adalah ruas batang di atas kotiledon atau disebut epikotil sehingga bakal daun atau plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi pada biji tumbuhan Monocotyledoneae, contohnya pada jagung dan padi, serta beberapa jenis tumbuhan Dicotyledoneae, contohnya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya, tumbuhan mengalami pola-pola pertumbuhan seperti berikut :
1)                  Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas meristem apikal. Pada peristiwa ini terjadi proses pembelahan dan diferensiasi sel yang mengakibatkan akar dan batang tumbuh memanjang. Meristem apikal terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Meristem apikal dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan, pemanjangan (elongasi), dan diferensiasi.
Ø    Pertumbuhan Primer pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan yaitu tudungb akar (kaliptra), meristem, daerah pemanjangan sel, dan daerah diferensiasi.
Ø    Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi  daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah deferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan,dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
2)                  Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar. Ada dua macam meristem lateral, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus.

Kambium vaskuler terletak di antara xilem floem. Aktivitas kambium ini mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem.pertumbuhan ke arah dalam lebih besar sehingga xilem yang dihasilkan lebih yebal dari pada floem. Pembentukan xilem dan floem dipengaruhinoleh musim. Pada musim hujan, lapisan yang terbentuk lebih tebal dari pada musim kemarau. Perbedaan pertumbuhan ini mengakibatkan terbentuknya lingkaran tahun.
Kambium gabus merupakan jaringan pelindung yang mengganti fungsi jaringanepidermis yang rusak/mati. Pada lapisan peridimis jaringan kambium gabus terdapat felogen yang bersifat meristematis. Aktivitas falogen mengakibatkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk feloderma dan ke arah luar membentuk felem.
2.2       Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan).
Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji;bahasa Yunanisperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti lumutlumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasirelung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
2.3       Pengertian PH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potentialJens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
2.4       Kacang Hijau
1)                  Akar Kacang Hijau
Akar tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakaran kacang hijau dibagi menjadi dua, yaitu mesophites dan xerophites. Mesophites mempunyai banyak cabang akar pada permukaan dan tipe pertumbuhannya menyebar. Sementara xerophites memiliki akar cabang lebih sedikit memanjang ke arah bawah. Sistem perakaran tanaman kacang hijau bercabang-cabang banyak dan dalam akarnya membentuk bintik-bintik yang disebut nodula akar. Seperti tanaman suku legume pada umumnya, tanaman kacang hijau bersimbiosis mutualisme dengan bakteri penambat N di udara, yaitu Rhizobium sp.

Rhizobium sp. mendapatkan tempat tinggal (inang) dan sumber makanan pada tanaman kacang hijau, dan sebagai timbal baliknya tanaman kacang hijau mendapat asupan unsur hara Nitrogen tambahan dari Rhizobium sp.
2)                  Batang Kacang Hijau
Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu berwarna hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan ketinggian 1 m, cabang menyebar ke semua arah. Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung tua, letak daun berselip. Tangkai daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri.
3)                  Bunga dan Biji Kacang Hijau
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari akan layu.         
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah itu berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1       Alat Dan Bahan
v    Alat
1)         3 buah piring
2)         Gelas ukur
3)         Pipet tetes
4)         Tabung reaksi
5)         Penggaris
6)         Alat tulis
7)         Kertas label
v    Bahan
1)      Biji kacang hijau
2)      Kapas sebagai media
3)      Air
4)      Asam cuka 2,5 % (pH 2) dan 5 % (pH 1)
5)      pH meter untuk mengukur derajat kesamaan
3.2       Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Ø    Hari dan Tanggal        : Kamis, 27 Juli 2017 – Rabu, 9 Agustus 2017
Ø    Tempat                        : Ruang Kelas XII IPA 2 SMAN 3 Poso
3.3       Cara Kerja
1)                  Siapkan 3 buah piring
2)                  Berilah label pada setiap mangkuk (label piring I, piring II, dan piring III).
3)                  Letakkan kapas secukupnya secara meratadisetiap piring
4)                  Siram kapas dengan larutan yang berbeda. Mangkuk I disiram 10 mL air tanpa campuran asam cuka, mangkuk B disiram 10 mL larutan cuka 2,5%, dan mangkuk C disiram 10 mL larutan cuka 5%.
5)                  Setelah itu letakkan masing-masing 7 biji kacang hijau di atas kapas pada ketiga mangkuk. Ukur pH media pada setiap mangkuk menggunakan pH meter.
6)                  Lakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah yang sama.
7)                  Lakuakan pengamatan harian selama 7 hari untuk mengamati perkecambahan biji, dan 7 hari berikutnya untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3.4       Cara Pengambilan Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen atau hasil percobaan.
1)                  Data Kualitatif
Morfologi tanaman kacang hijau. Berupa morfologi akar kacang hijau, morfologi batang dan daun kacang hijau, dan morfologi bunga dan biji kacang hijau.
2)                  Data Kualitatif
Hasil pengukuran tinggi batang kacang hijau dan jumlah daun kacang hijau.
3.5       Menentukan Variabel
1)                  Variabel Bebas : Perbedaan pH
2)                  Variabel Terikat :Perkecambahan, pertumbuhan, dan perkembangan kacang  hijau.
3)                  Variabel Terkontrol : Air dan cahaya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1       Hasil Praktikum
1)                  Perkecambahan Kacang Hijau
Kelompok
Biji Kedelai
Biji berkecambah pada hari ke-
1
2
3
4
5
6
7
Piring I
Tanpa Cuka
pH Normal
1







2







3







4







5







6







7







Piring II
Cuka 2,5%
pH 2
1







2







3
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-
Piring III
Cuka 5%
pH 1
1
-
-
-
-
-
-
-
2







3
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-

2)                  Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Rata-rata Panjang Akar, Daun dan Jumlah Daun
Piring I Pada Hari Ke-   (cm)
8
9
10
11
12
13
14
Panjang Akar
5,5
5,7
5,8
6,1
6,2
6,4
6,5
Panjang Batang
17,5
17,7
17,8
17,9
18
18,1
18,2
Jumlah Daun
2
2
2
2
2
2
2














Hal yang Diamati
Rata-rata Panjang Akar, Daun dan Jumlah Daun
Piring II Pada Hari Ke-   (cm)
8
9
10
11
12
13
14
Panjang Akar
-
-
-
-
-
-
-
Panjang Batang
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Daun
-
-
-
-
-
-
-






Hal yang Diamati
Rata-rata Panjang Akar, Daun dan Jumlah Daun
Piring II Pada Hari Ke-   (cm)
8
9
10
11
12
13
14
Panjang Akar
-
-
-
-
-
-
-
Panjang Batang
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Daun
-
-
-
-
-
-
-







3)                  Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau
Hal yang Diamati
Deskripsi
Piring I
 Piring II
Piring III
Warna Daun
Hijau Kekuningan
-
-
Warna Batang
Putih Kehijauan
-
-
Keadaan Daun
Rata
-
-
Keadaan Batang
Roboh
-
-
Keadaan Akar
Meruncing
-
-
Keadaan Tanaman
Hidup
Tidak Hidup
Tidak Hidup
4.2       Pembahasan
1)                  Perkecambahan kacang hijau dari hari ke-1 sampai hari ke-7
Pada Piring I dengan pH normal kecambah kacang hijau tumbuh 7 kecambah. Sedangkan pada Piring II (pH 2) dan Piring III (pH 1) kecambah kacang hijau hanya tumbuh 2 kecambah. Akan tetapi kecambah pada Piring II dan Piring III tidak tumbuh hingga menjadi tanaman.
2)                  Hari Ke-8
Pada piring I rata-rata panjang akar adalah 5,5 cm, panjang batang 17,5, dan terdapat 2 lembar daun.
3)                  Hari Ke-9
Pada piring I panjang akar bertambah 0,2 cm menjadi 5,7 cm, panjang batang bertambah 0,2 cm menjadi 17,7 cm, dan terdapat 2 lembar daun.
4)                  Hari Ke-10
Pada piring I panjang akar bertambah 0,1 cm menjadi 5,8 cm, panjang batang bertambah 0,1 cm menjadi 17,8 cm, dan terdapat 2 lembar daun.
5)                  Hari Ke-11
Pada piring I panjang akar bertambah 0,3 cm menjadi 6,1 cm, panjang batang bertambah  0,1 cm menjadi 17,9 cm, dan terdapat 2 lembar daun.
6)                  Hari Ke-12
Pada piring I panjang akar bertambah 0,1 cm menjadi 6,2 cm, panjang batang bertambah 0,1 cm menjadi 18 cm, dan terdapat 2 lembar daun.
7)                  Hari Ke-13
Pada piring I panjang akar bertambah 0,2 cm menjadi 6,4 cm, panjang batang bertambah 0,1 cm menjadi 18,1 cm, dan terdapat 2 lembar daun.
8)                  Hari Ke-9
Pada piring I panjang akar bertambah 0,1 cm menjadi 6,5 cm, panjang batang bertambah 0,1 cm menjadi 18,2 cm, dan terdapat 2 lembar daun.

BAB V
PENUTUP
5.2       Kesimpulan
            Dari data diatas, dapat kita lihat simpulkan bahwa pH memang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
                        Dari data di atas juga, dapat disimpulkan bahwa kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh pada media yang mempunyai pH netral. Itu dapat dilihat dari banyaknya kecambah yang tumbuh pada media yang mempunyai pH netral dibandingkan dengan kecambah pada media dengan pH 3 dan 4 tidak tumbuh sama sekali kecambah. Karena tumbuhan yang ada pada media asam akan mati karena tumbuhan keracunan oleh asam.
5.2       Saran
Jika ingin menanam kacang hijau sebaiknya pada media yang mempunyai pH netral, karena pada pH netral ini kecambah kacang hijau lebih mudah dan cepat tumbuh.
Dalam membuat laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan untuk itu kami mohon kritik dan sarannya yang membangun bagi kesuksesan kami yang akan mendatang.


----------------------------------------
Saya juga menyediakan file docx nya. Untuk download klik disini
Untuk daftar isi dan kata pengantarnya klik disini

Semoga Bermanfaat Kawan-kawan 





Load disqus comments

0 komentar