Admin akan membagikan laporan lagi nih guys, kali ini laporan kimia tentang elektolisis. Kalian pasti sudah tau apa itu elektrolisis. Ya, elektrolisis adalah suatu reaksi yang menghasilkan reaksi redoks dengan menggunakan aliran listrik searah.
Laporan kali ini tentang elektrolisis leburan dan larutan NaCl
Semoga Bermanfaat ..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Praktikum
Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas
suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh aurs listrik searah.
Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel
elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut
elektrolit, dan dua buah elektroda yang berfungsi sebagai katoda.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan, di
antaranya yaitu dapat memperoleh unsure-unsur logam, halogen, gas hidrogen dan
gas oksigen, keudian dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu
larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses
elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu
logam dengan logam lain.
Seperti yang telah diketahui di atas,
elektrolisis mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
penting agar mahasiswa melakukan praktikum ini agar mahasiswa lebih mengetahui
dan dapat mempelajari proses dari elktrolisis.
Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari hubungan antara perubahan zat dan arus listrik yang
berlangsung dalam sel elektrokimia. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan
elektrolisis sangat banyak, misalnya dalam dunia industri seperti pemurnian
logam.Oleh karena itu, pemahaman akan elektrolisis sangat penting, dan melalui
percobaan ini diharapkan praktikan mendapatkan lebih banyak pengetahuan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang terjadi di anoda dan di katoda? Tuliskan
reaksinya!
2. Apa yang dihasilkan di anoda dan di katoda?
3. Apa yang dihasilkan bila yang dielektrolisis adalah
leburan NaCl?
1.3 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1)
Untuk mengetahui proses dan hasil dari elektrolisis larutan NaCl
2)
Untuk
mengetahuiproses dan hasil dari elektrolisis leburan NaCl
1.4 Manfaat
Praktikum
Hasil penelitian ini
nantinya di harapkan bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca
mengenai proses dan hasil elektrolisis larutan dan leburan NaCl.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik
untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di
dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi ulang merupakan salah satu
contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari. Baterai aki yang
sedang diisi kembali (recharge) mengubah energi listrik yang diberikan menjadi
produk berupa bahan kimia yang diinginkan
2.2 Sususnan Sel Elektrolisis
Sel
elektrolisis tidak memerlukan jembatan garam. Komponen utamanya adalah sebuah
wadah, electrode, elektrolit, dan sumber arus
searah.
Elektron
(listrik) memasuki larutan melalui kutub negatif (katode). Spesi tertentu dalam
larutan mneyerap electron dari katode dan mengalami reduksi. Sementara itu,
spesi ion melepas electron di anode dan mengalam oksidasi. Jadi, sama seperti
pada sel volta, reaksi di katode adalah reduksi, sedangkan reaksi di anode
adalah oksidasi. Akan tetapi, muatan elektrodenya berbeda. Pada sel volta,
katode bermuatan positif, sedangkan anode bermuatan negative. Pada sel
elektrolisis katode bermuatan negative sedangkan anode bermuatan positif
2.3 Reaksi-Reaksi Elektrolisis
Reaksi-reaksi
elektrolisis terjadi dalam wahana elektrolisis, yaitu saat aliran listrik mulai
dialirkan hingga merata di kedua kutub (katode dan anode). Reaksi di katode
berbeda dengan reaksi di anode. Reaksi elektrolisis jika dalam larutan
elektrolit berlangsung lebih kompleks dari reaksi-reaksi kimia biasa lho,
karena belum tentu unsur di kation atau anionnya yang mengalami reaksi, mungkin
saja air atau elektrodenya yang bereaksi.
1) Faktor-faktor
terjadinya reaksi-reaksi elektrolisis
Ø Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah yang
mempunyai potensial reduksi (E°) lebih positif (+)
Ø Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah yang
mempunyai potensial oksidasi (E°) lebih negatif (-)
Ø Jenis elektrode, inert (tidak dapat bereaksi; ex = Pt, C,
Au) atau aktif (dapat bereaksi sempurna)
Ø Potensial tambahan yang diperlukan sehingga reaksi
elektrolisis dapat berlangsung (overpotensial)
Ø Dalam reaksi-reaksi elektrolisis ditemukan gas-gas yang
terbentuk, yaitu gas hirogen, oksigen, fluor, dan klor.
2)
Reaksi
elektrolisis di katode (reduksi)
Reaksi di katode semuanya berlangsung pada ion kation. Jenis-jenis reaksi elektrolisis di katode terbagi atas, jika logam aktif dan logam tak aktif, seperti yang dijelaskan di bawah ini
3)
Reaksi
elektrolisis di anode (oksidasi)
Reaksi di anode semuanya berlangsung
pada ion anion (ex: ion Cl- pada NaCl). Ingat, bahwa elektrode (Pt, C, Au) ikut
bereaksi hanya di anode, di katode tidak terjadi reaksi! Nah, gambar di bawah
ini menunjukkan reaksi-reaksi di anode:
BAB
III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Dan Bahan
v
Alat
1)
Tiang
Statif
2)
Tabung
U
3)
Baterai
litium
4)
Penjepit
buaya
5)
Batang
karbon
6)
Kabel
v
Bahan
1) Larutan NaCl
2) Fenolftalein (PP)
3.2 Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Ø
Hari
dan Tanggal : Sabtu, 16 Sebtember
2017
Ø
Tempat : Ruang Laboratorium SMA 3 Poso
3.3 Cara
Kerja
1)
Hubungkan
penjepit buaya dengan baterai melalui kabel
2)
Letakkan
tabung U pada tiang statif
3)
Tuangkan
larutan NaCl pada tabung U
4)
Jepit
batang karbon pada dua penjepit buaya
5)
Masukkan
batang karbon pada tabung U sehingga batang karbon terendam dengan larutan NaCl
6)
Lalu
amati yang terjadi pada kedua batang karbon
7)
Setelah
itu tetesi cairan Fenolftalein pada kedua daerah batang karbon
8)
Amati
yang terjadi pada elektrode tersebut
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil
Praktikum
No
|
Katoda
|
Anoda
|
1
|
Terdapat gelembung gas
|
Terdapat gelembung gas tetapilebih sedikit dibandingkan gelembung gas
yang terdapat di katoda
|
2
|
Berubah warna menjadi merah muda setelah diteteskan cairan fenolftalein
|
Tidak terjadi perubahan warna setelah diteteskan cairan fenolftalein
|
4.2 Pembahasan
Ø Reaksi Pada Katoda dan Anoda
Ketika elektroda karbon dimasukkan ke dalam tabung U dan
terendam larutan NaCl maka akan terjadi suatu reaksi. Reaksi dibagi menjadi
dua, reaksi pada Katode dan reaksi pada Anode.
Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode karbon
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
1)
Reaksi
pada Katode
Reaksi
di katde bergantung pada jenis kation. Dalam percobaan ini, kationnya adalah Na+,
yaitu kation logam aktif (sukar direduksi) atau potensial standar reduksinya
lebih kecil dari air, sehingga reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi air
Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH- (aq) + H2(g)
2)
Reaksi
pada Anode
Reaksi
anode bergantung ada jenis anode dan anion. Dalam percobaan ini, anodenya
adalah Karbon dan anionnya adalah Cl-. Karena karbon termasuk
elektrode inert (sukar bereaksi) maka reaksi di anode bergantung pada anionnya.
Anion klorida, Cl- tergolong anion mudah dioksidasi. Jadi, reaksi
yang terjadi di anode adalah reaksi oksidasi anion Cl-
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) +
2e-
Jadi, reaksi
elektrolisis lengkapnya adalah :
Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH- (aq) + H2(g)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
2H2O(l) + 2Cl-(aq) →
2OH- (aq) + H2(g) + Cl2(g)
Ø Hal yang dihasilkan di Katoda dan Anoda
Fenolftalein adalah
salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00
– 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan
bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah muda.
Pada katode terdapat
gelembung gas, gelembung gas tersebut adalah gas hidrogen (H2) yang
terbentuk karena reaksi reduksi air. Dari reduksi air juga terdapat OH-,
sehingga larutan pada katode bersifat basa, hal inilah yang membuat larutan
pada katode akan berubah warna menjadi merah muda ketika diberi cairan fenolftalein.
Pada anode juga terdapat
gelembung gas, gelembung gas tersebut adalah gelembung gas klor (Cl2),
yang terbentuk karena oksidasi anion Cl-. Gas inilah yang
menyebabkan bau tidak enak. Dari hasil reaksi oksidasi Cl-, tidak
terdapat ion OH- atau H+, maka larutan pada anode
bersifat netral. Karena larutan bersifat netral maka ketika larutan diberi
cairan fenolftalein larutan di anode tidak akan berubah warna.
Ø Jika yang dielektolisis lelehan NaCl
Elektrolisis
lelehan NaCl dengan elektrode karbon :
NaCl(l) → Na+(l) +
Cl-(l)
Karena
yang dielektrolisis adalah lelehan senyawa ion dengan elektrode karbon
(elektrode inert), maka kation (Na+) akan direduksi di katode dan
anion (Cl-) akan dioksidasi di anode.
Katode
: 2Na+(l) + 2e- → Na(s)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e-
2Na+(l) + 2Cl-(l) → Na(s) + Cl2(g)
Dari
reaksi sel elektrolisis, maka dapat diketahui bahwa di katoda akan menghasilkan
endapan logam natrium dan tidak menghasilkan gelembung gas. Pada anoda akan
menghasilkan gelumbung gas yaitu gas klor (Cl2). Jika diberi cairan
fenolftalein maka di katode maupun anode tidak akan terjadi perubahan warna,
karena reaksi lelehan pada anode dan katode bersifat netral.
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Elektrolisis larutan NaCl
akan menghasilkan gelembung gas H2 dan ion OH- (basa) di
katoda serta gelembung gas Cl2 di anoda. Terbentuknya ion OH-
pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi
merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein. Sedangakan
elektrolisis lelehan NaCl akan menghasilkan endapan logam natrium di katoda dan
gelembung gas Cl2. di anoda.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa produk dari elektrolisis larutan umumnya berbeda dengan produk
elektrolisis lelehan.
5.2 Saran
Laporan ini masih
terdapat banyak sekali kekurangan, penulis berharap saran dan masukan dari
pembaca.
Daftar Pustaka
Ø
Purba Michael, Sunardi. 2006. Kimia,
Untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga, Jakarata.
----------------------------------------------------------
File berbentuk docx :
.. Semoga Bermanfaat Guys ...
0 komentar